Syarat Tumbuh
Baby corn dapat tumbuh pada daerah berketinggian 0-1.300 m dpl dan dapat hidup baik di daerah yang beriklim panas atau dingin dengan temperatur sekitar 23 – 27° C dan pH sekitar 5,5 – 7,0. Tanah yang disukai baby corn adalah tanah yang gembur, kaya akan humus, dan tingkat kemiringan yang tidak lebih dari 8%. Namun demikian, baby corn masih dapat berproduksi tinggi pada tanah yang tidak terlalu subur asalkan mendapatkan pemeliharaan yang teliti. Seperti juga jagung, baby corn dapat ditanam secara tumpang sari atau secara rotasi dengan padi.
Pedoman Budidaya
PENANAMAN Baby corn tidak perlu disemaikan, melainkan langsung ditanam pada lahan yang telah diolah. Bersamaan saat pengolahan lahan, pemupukan dengan pupuk kandang sebanyak sekitar 2 ton/ha dilakukan. Kemudian buatlah lubang tanam berjarak 75 x 15 cm beserta saluran air (drainase). Setelah pengolahan lahan selesai, benih segera dimasukkan ke dalam lubang tanam disertai pemberian Furadan atau Indofuran sebanyak 1- 2 g, dan sedikit jerami padi yang tidak berjamur. Setelah itu, lubang tanam ditutupi dengan tanah. Sebelum ditanam, benih perlu dicampur dengan Ridomil berdosis S g/7,5 ml air untuk setiap 1 kg benih. Bersamaan dengan penanaman benih, lakukanlah pemupukan dasar, yaitu dengan Urea 100 kg/ha, TSP 228 kg/ha, KCl 72 kg/ha, dan ZA 50 kg/ha. Pupuk diberikan dengan cara ditugal pada jarak sekitar 5 cm dari tiap lubang tanam. PEMELIHARAAN Penyiangan dilakukan sesering mungkin agar baby corn jangan sampai terganggu gulma. Pada hari ke-20, dilakukan pembumbunan yang dibarengi dengan pemberian Urea sebanyak 100 kg/ha. Pemberian Urea diulangi kembali saat tanaman berumur 40 hari setelah tanam, yaitu sebanyak 100 kg/ha. Untuk menjamin kesempurnaan struktur daun dan pertumbuhan tongkol yang optimal, serta untuk mencegah serangan penyakit bulai pada baby corn, kita dapat memberikan garam inggris. Cara pemberian garam inggris adalah mencampurkan garam itu dengan air, perbandingannya 4:1. Campuran itu disemprotkan pada tanaman selang seminggu sekali selama 4 minggu berturut-turut (minggu I, II, III, IV). Pemberian/penyiraman air cukup dilakukan sekali sehari apabila tidak turun hujan. Jika kondisi lahan sangat kering, penyiraman dapat ditambah agar tanaman tidak kekeringan, terutama pada saat pertumbuhan dan pembungaan. Pemeliharaan yang lain adalah pembuangan bunga jantan (detasseling) yang dilakukan setelah bunga jantan keluar, tetapi belum sempat mekar (sekitar 5-6 minggu setelah tanam). Caranya adalah batang digoyang perlahan-lahan agar pelepah daun agak melebar. Selanjutnya tangkai bunga jantan dicabut dengan tangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar