A.Pendahuluan
Hama lalat bibit (Antherigona sp) merupakan salah satu hama yang merugikan pada tanaman jagung. Hama lalat bibit menyerang tanaman jagung yang masih muda terutama yang ditanam pada musim hujan.
Hama lalat bibit (Antherigona sp) merupakan salah satu hama yang merugikan pada tanaman jagung. Hama lalat bibit menyerang tanaman jagung yang masih muda terutama yang ditanam pada musim hujan.
Lalat bibit (Atherigona exigua)
Menyerang tanaman muda, akibat serangannya seringkali mematikan tanaman. Lalat bibit digolongkan ke dalam :
Ordo : Diptera.
Famili : Antomyiidae.
Genus : Atherigona.
Spesies : Exigua.
Menyerang tanaman muda, akibat serangannya seringkali mematikan tanaman. Lalat bibit digolongkan ke dalam :
Ordo : Diptera.
Famili : Antomyiidae.
Genus : Atherigona.
Spesies : Exigua.
Mengingat kerugian yang ditimbulkan cukup besar, diperlukan tindakan pengendalian secara terpadu untuk menekan tingkat serangan sampai batas yang tidak merugikan. Pengendalian hama terpadu merupakan komponen pengendalian yang tepat karena lebih mengutamakan pengendalian secara alami seperti pemanfaatan parasit, predator dan pathogen hama.
B.Gejala dan PenyebarannyaGejala diikuti daun yang masih muda menggulung layu karena pangkalnya tergerek larva. Larva yang sampai ke titik tumbuh menyebabkna tanaman tidak dapat tumbuh lagi. Penyebabnya adalah lalat bibit (Antherigona sp), dimana imago aktif pada siang hari pukul 16.00, periode imago 7 hari. Telur diletakkan pada permukaan bawah daun secara terpisah satu sama lain. Periode telur 1-3 hari, lama stadium larva antara 8-10 hari dan stadium pupa antara 5-11 hari dan stadium imago rata-rata 8 hari. Pupa berada dalam tanah dekat tanaman, namun kadang-kadang dalam tanaman.
C.Pengendalian
Pengendalian hama terpadu merupakan pengembangan teknologi pengendalian lebih dilakukan pada pengendalian yang bersifat alami dan sekecil mungkin mengurangi penggunaan insektisida. Beberapa cara pengendalian lalat bibit adalah sebagai berikut:
1.Pengendalian Hayati.
Pengendalian hayati dapat dilakukan dengan menggunakan parasitoid dan predator. Parasitoid untuk lalat bibit adalah Trichogramma sp dan parasitoid untuk larva adalah Opius sp dan Tetrastichus sp. Predator imago adalah clubiona japonicola.
Pengendalian hama terpadu merupakan pengembangan teknologi pengendalian lebih dilakukan pada pengendalian yang bersifat alami dan sekecil mungkin mengurangi penggunaan insektisida. Beberapa cara pengendalian lalat bibit adalah sebagai berikut:
1.Pengendalian Hayati.
Pengendalian hayati dapat dilakukan dengan menggunakan parasitoid dan predator. Parasitoid untuk lalat bibit adalah Trichogramma sp dan parasitoid untuk larva adalah Opius sp dan Tetrastichus sp. Predator imago adalah clubiona japonicola.
2.Pergiliran tanaman
Menanaman jagung secara berturut-turut harus dihindari, karena akan member peluang pada lalat bibit untuk tumbuh dan berkembang. Pergiliran tanaman sebagai upaya untuk memutuskan daur hidup lalat bibit karena tidak ada persediaan makanan.
Menanaman jagung secara berturut-turut harus dihindari, karena akan member peluang pada lalat bibit untuk tumbuh dan berkembang. Pergiliran tanaman sebagai upaya untuk memutuskan daur hidup lalat bibit karena tidak ada persediaan makanan.
3.Penggunaan Insektisida
Penggunaan insektisida harus dengan bijaksana, terbatas dan selektif baik jenis maupun cara aplikasinya. Insektisida yang digunakan korbufuran 10 g/kg benih melalui titik tumbuh dan untuk daerah endemic menggunakan Tiodicarb 75WP 15 g/kg benih atau karbosulfan 2,5 g/kg benih.
Penggunaan insektisida harus dengan bijaksana, terbatas dan selektif baik jenis maupun cara aplikasinya. Insektisida yang digunakan korbufuran 10 g/kg benih melalui titik tumbuh dan untuk daerah endemic menggunakan Tiodicarb 75WP 15 g/kg benih atau karbosulfan 2,5 g/kg benih.
4.Menanam Varietas Unggul Baru yang tahan HPT
Menanam beberapa varietas yang tahan terhadap serangan lalat bibit seperti yang telah ada di pasaran.Baik pada jagung maupun jagung manis.
Menanam beberapa varietas yang tahan terhadap serangan lalat bibit seperti yang telah ada di pasaran.Baik pada jagung maupun jagung manis.
Pengawasan yang terlambat akan berakibat fatal pada hasil yang akan di peroleh. Hal ini karena jika tanaman yang terserang berakibat titik tumbuh tanaman tidak muncul, sehingga bunga tidak terbentuk akibatnya tanaman akan terbentuk anakan atau pertumbuhan tongkol yang tidak sempurna sebagai akibat pembuhaan yang tidak sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar