Bulai
merupakan penyakit jagung yang paling berbahaya. Penyebarannya sangat luas,
meliputi semua daerah pengahsil jagung di Dunia seperti Filipina, Thailand,
India, Indonesia, Afrika dan Amerika. Kehilangan hasil karena serangan bulai mencapai
90%
Gejala
1. Adanya
garis-garis sejajar tulang daun pada permukaan daun berwarna putih sampai
kuning diikuti garis-garis klorotik sampai coklat pada infeksi lebih lanjut. 2.
Tanaman kerdil dan tidak menghasilkan. 3. Bila terjadi infeksi terlambat,
tanaman masih menghasilkan tetapi bulir-bulirnya terinfeksi patogen.
Penyebab Penyakit
Jamur
Peronosclerospora maydis (Racib) Show.
Jamur memiliki miselium yang berkembang dalam ruang antar sel.
Konidiafora (penyangga konodia) dibentuk pada mulut daun, dan memiliki
percabangan dikotom. Konidia berbentuk bulat, dibentuk diujung percabangan
konidiafora. Pembentukan konidiafora dan pelepasan konidia terjadi pada waktu
malam hari. Jamur penyebab penyakit bulai pada jagung tidak dapat diisolasi
pada media buatan
Penularan
Penularan
Jamur dapat melalui udara atau melalui benih. Infeksi melalui udara ditandai
dengan timbulnya gejala pada daun muda yang mengalami klorotik sedangkan daun
tua masih berwarna hijau. Tanda-tanda infeksi melalui benih terlihat pada bibit
muda yang memperlihatkan klorotik pada seluruh daun dan tanaman cepat mati.
Pada permukaan bawah daun yang terinfeksi banyak terbentuk spora dan terlihat
seperti tepung putih
Daur Penyakit
Pada malam
hari jamur membentuk konodiapora dan kemudian diikuti pembentukan konidia
secara serentak. Setelah beberapa saat konidia dilepaskan dan konidia akan
mengadakan penetrasi melalui mulut daun (stomata). Sejak penetrasi sampai
dengan timbulnya gejala (masa inkubasi) berkisar antara 9 – 11 hari.Patogen
dapat bertahan di dalam biji, tetapi sumber penularan primer berasal
daritanaman jagung yang terserang. Penyakit ini merugikan pada pertanaman
jagung di dataran rendah, dan tidak diterdapat pada ketinggian diatas 900 m
diatas permukaan laut. Perkembangan penyakit sangat dibantu oleh kondisi cuaca
lembab dan panas.
Rekomendasi Teknologi Teknologi yang
direkomendasikan untuk pengendalian bulai:
a). Menekan sumber inokulum dengan periode
bebas tanaman jagung; b). Penanaman serempak pada areal luas; c). Menanam
varietas jagung tahan bulai dand). Eradikasi tanaman jagung terkena bulai. Komponen
pengendalian bulai yang menentukan namun sulit dilakukan yaitu periode bebas
tanam jagung. Penentuan periode bebas tanam jagung perlu dimusyawarahkan dengan
petani jagung agar terjadi kesepakatan bersama kemudian monitoring perlu
dilakukan sebelum penanaman serempak untuk klarifikasi, penanaman serempak
dalam periode 2-4 minggu pada areal luas juga perlu kesepakatan ada beberapa
manfaat periode bebas tanaman jagung dan penanaman serempak. Selain itu yang
perlu dilakukan adalah: e). Tanaman sumber inokulum tidak ada lagi; f).
Peronosclerospora sp (obligat) mati karena hanya bisa hidup pada tanaman jagung
hidup. Belum diketahui tanaman inang lainnya; g). Kemungkinan sangat kecil
terjadi serangan bulai, lebih-lebih dipadukan dengan varietas tahan dan
eradikasi tanaman terinfeksi dan h). Penyakit bulai dapat punah di daerah yang
melaksanakan periode bebas tanaman jagung.